Mengapa pengujian kualitas air harus dilakukan pada air muara
Mengapa pengujian kualitas air harus dilakukan di proyek pemurnian air muara:
Penilaian kualitas air:
Dengan mengukur dan mengevaluasi kandungan, sifat, kuantitas dan jenis polutan dalam badan air, kualitas air dapat diketahui sepenuhnya, memberikan dukungan data dasar untuk proyek penjernihan air.
Untuk menentukan rencana pemurnian kualitas air:
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air, dapat dianalisis jenis dan konsentrasi pencemar utama dalam air. Oleh karena itu, kita dapat membuat program penjernihan air yang tepat sasaran, memilih teknologi dan metode penjernihan yang sesuai.
Memantau efek pemurnian:
Dalam proses pemurnian air, melalui pemantauan parameter kualitas air secara berkala atau real-time, efek pemurnian dapat dievaluasi untuk memastikan kualitas air mencapai tujuan yang diinginkan.
Jika ternyata efek pemurnian tidak ideal, program pemurnian dapat disesuaikan tepat waktu atau mengambil tindakan perbaikan lainnya.
Peringatan Polusi:
Pemantauan kualitas air dapat mendeteksi perubahan kualitas air dan potensi sumber pencemaran secara tepat waktu, dan memberikan peringatan dini mengenai kemungkinan terjadinya pencemaran, sehingga mencegah penyebaran pencemaran dan menjamin penggunaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Ini sangat penting untuk proyek penjernihan air muara sungai. Penurunan kualitas air lebih lanjut dapat dihindari dengan deteksi tepat waktu dan penanganan sumber pencemaran.
Parameter kualitas air apa yang harus dipantau dalam proyek pemurnian air muara:
Parameter sifat fisik:
Suhu:
Indeks Panas air, yang mempunyai pengaruh penting terhadap biologi perairan dan reaksi kimia.
Kekeruhan:
Menunjukkan tingkat kejernihan atau kekeruhan air, biasanya berhubungan dengan kandungan partikel tersuspensi.
Warna:
Warna air yang tampak, yang mungkin berhubungan dengan zat terlarut atau tersuspensi.
Parameter sifat kimia:
pH:
Indeks untuk mengukur keasaman dan alkalinitas badan air mempunyai pengaruh penting terhadap biologi perairan dan reaksi kimia.
MELAKUKAN:
Konsentrasi oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk kelangsungan hidup dan reproduksi organisme akuatik.
Kebutuhan oksigen kimia (COD):
Konsentrasi oksigen kimia yang diperlukan untuk oksidasi bahan organik dalam air merupakan indeks untuk menilai derajat pencemaran organik dalam air.
Permintaan Oksigen Biokimia (BOD):
Mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam air, dan mencerminkan kemampuan air untuk memurnikan diri.
Nitrogen amonia (NH3-N) :
Konsentrasi total senyawa amonia dan amonium dalam air merupakan indikator penting untuk menilai derajat eutrofikasi air.
Total fosfor ( P) :
Konsentrasi total fosfor dalam air juga merupakan parameter kunci eutrofikasi air.
Jumlah nitrogen (N):
Konsentrasi total nitrogen dalam air, termasuk nitrogen amonia, nitrogen nitrat, nitrogen nitrit, dll.
Logam berat:
Seperti timbal, Merkuri, kadmium dan unsur logam padat lainnya, berbahaya bagi organisme akuatik dan kesehatan manusia.
Apa ciri-ciri alat uji kualitas air diatas :
- Dapat mengukur berbagai parameter, seperti suhu, pH, kekeruhan, oksigen terlarut, COD, BOD, nitrogen amonia, total fosfor, total nitrogen, logam berat dan indikator biologis
- Presisi tinggi dan stabilitas yang baik dapat menjamin keandalan hasil pengukuran. Hal ini penting untuk menilai kualitas air, membuat rencana pemurnian, dan memantau efektivitas pemurnian.
- 3. Dapat secara otomatis menyelesaikan pengambilan sampel, analisis, pencatatan, dan operasi lainnya untuk mengurangi intervensi manual dan kesalahan.
- Pemantauan kualitas air secara terus menerus selama 24-7 jam secara real-time.